Kronologi Meninggalnya Gadis 8 Tahun yang Dioper-oper Rumah Sakit

Marza di dalam dekapan ayahnya, Sahril saat detik-detik terakhir hidupnya. Ist

POTRETRIAU.com - Jumat, 9 November. Sahril melihat kaki putri sulungnya, Marza terus membengkak.

Sebagai ayah, tentu dia khawatir dengan nasib anak pertama dari empat bersaudara itu.

Pasalnya gadis 8,5 tahun itu memiliki riwayat penyakit yang tidak biasa. Dari kecil dia didiagnosa infeksi otak, karena sering kejang-kejang, dan sempat diterapi selama 3 tahun.

Maka pada Jumat itu, Sahril membawa putrinya ke salah satu puskesmas. Dia cuma ingin memeriksa kondisi kaki gadis kecilnya itu yang bengkak.

Oleh pihak puskesmas, gadis kecil itu dirujuk ke rumah sakit. Pada hari yang sama, pihak rumah sakit kembali merujuk Marza. Alasannya alat yang terbatas.

Marza dirujuk ke sebuah rumah sakit di Tamalanrea, Kota Makassar. Sampai di loket, petugas meminta dia kembali pada hari Senin (12/11/2018).

"Alasan petugas loket rumah sakit, yang bersangkutan sudah dua rumah sakit dalam sehari," ujar Sahril.

Dengan air mata yang hampir tumpah, Sahril pun membawa Marza kembali ke rumah. Pada Minggu, kondisi Marza memburuk. Dan pada Minggu (11/11/2018) malam, tepatnya pukul 22.00 Wita, Marza mengembuskan napas terakhirnya.

"Kami menerima ini sebagai takdir Allah. Saya mempostingnya di media sosial, untuk jadi pelajaran bagi orang kurang mampu seperti saya," ujar Sahril.

Menurut Sahril, putrinya berobat dengan KIS. Dia tidak menyalahkan pihak rumah sakit. Dia hanya berharap, sistem rujukan diubah, agar tidak ada Marza-Marza lain yang jatuh jadi korban.

Marza dimakamkan pada Senin (12/11/2018) di pemakaman Sudiang, setelah disemayamkan di kediamannya di Paropo, Makassar.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar