Fenomena Gerhana Bulan Akan Terjadi 11 Januari dan Ada 6 Kali Gerhana Selama Tahun 2020

ilustrasi

POTRETRIAU.com - Tahun lalu pada Kamis (26/12/2019), fenomena alam berupa gerhana matahari cincin sempat menyambangi Indonesia. Gerhana ini adalah peristiwa terhalangnya hampir semua bagian tengah piringan matahari oleh piringan bulan.

Saat puncak gerhana, matahari yang terlihat dari bumi akan tampak seperti cincin. Sebagaimana ditulis Detikcom, ada lima fase gerhana matahari, yaitu saat kontak awal, kontak kedua, puncak gerhana, kontak ketiga, dan kontak akhir gerhana.

Gerhana ini dimulai pukul 12.15 WIB selama 3 menit 40 detik. Setidaknya ada 7 provinsi di Indonesia yang akan dilanda gerhana ini.

Setelah gerhana matahari cincin, dikutip dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Sabtu (11/01/2020) mendatang akan hadir Gerhana Bulan Penumbra.

Gerhana Bulan merupakan peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Nantinya, Gerhana Bulan Penumbra ini diperkirakan akan muncul mulai 17.05 GMT (10 Jan), 00.05 WIB, 01.05 WITA, 02.05 WIT. Sedangkan Puncak Gerhana akan muncul pada 19.10 GMT (10 Jan), 02.10 WIB, 03.10 WITA, 04.10 WIT. Terakhir, gerhana berakhir pada 21.14 GMT (10 Jan), 04.14 WIB, 05.14 WITA, dan 06.14 WIT.

Sejauh ini, seluruh proses gerhana dapat dilihat di Asia, Eropa, sebagian besar Afrika bagian Timur, sebagian kecil Australia bagian Barat, dan Samudera Hindia. Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di Afrika bagian Barat, Samudera Atlantik, sebagian kecil Amerika bagian Timur Laut, dan sebagian kecil Amerika Selatan bagian Timur.

Sedangkan proses Gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati di Amerika Utara bagian Barat Laut, Samudera Pasifik bagian Barat, dan sebagian besar Australia bagian Timur. Gerhana ini tidak akan dapat diamati di sebagian besar wilayah Amerika dan Samudera Pasifik bagian Timur.

Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari 2020 ini merupakan anggota ke 16 dari 71 anggota pada seri Saros 144. Gerhana bulan sebelumnya, yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 30 Desember 2001. Adapun gerhana Bulan yang akan datang, berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 21 Januari 2038 mendatang.

Pada tahun 2020, setidaknya terjadi enam kali gerhana, yaitu dua kali gerhana Matahari dan empat kali gerhana Bulan. Pertama adalah Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 11 Januari 2020 yang dapat diamati dari Indonesia.

Selanjutnya Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 6 Juni 2020, dan Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada 21 Juni 2020 yang berupa Gerhana Matahari Sebagian, yang dapat diamati dari Indonesia, kecuali sebagian besar Jawa dan sebagian kecil Sumatera bagian Selatan.

Kemudian ada Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5 Juli 2020 yang tidak dapat diamati dari Indonesia. Lalu ada Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 20 November 2020 yang dapat diamati dari wilayah Indonesia bagian Barat menjelang gerhana berakhir. Terakhir ada Gerhana Matahari Total (GMT) 14 Desember 2020 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar