Penjelasan Polisi Mengenai Mayat Gantung Diri di Basement Kantor DPRD RIAU

PEKANBARU, POTRETRIAU.com - Banyak masyarakat yang bertanya-tanya dengan kesimpulan polisi yang menyatakan kalau ASN Pemprov Riau bernama Fitri, yang ditemukan tewas dalam mobil yang tengah terparkir di basement Kantor DPRD Riau murni merupakan kasus bunuh diri.

Masyarakat menilai ada kejanggalan sebab saat ditemukan leher korban terikat di mobil seperti orang gantung diri, namun kakinya menjejak ke lantai.

Kasubdit Yanmed Biddokes Polda Riau, Kompol Supriyanto menjelaskan, untuk sebab kematian korban adalah kekerasan (benda) tumpul pada daerah leher, yang mana pola dan gambaran luka sesuai dengan pola kasus gantung diri.

"Untuk mekanisme matinya Asfiksia atau sumbatan jalan nafas. Dari beberapa temuan yang kami lakukan, kami tidak menemukan adanya patah tulang seperti pada daerah leher yang mengindikasikan adanya mati akibat cekikan," kata Supriyanto, Sabtu (17/9/2022).

Supriyanto menjelaskan, kasus ini secara keilmuan dikategorikan dalam Incomplete Hanging atau yang biasa disebut gantung tidak sempurna.

"Jadi kasus ini incomplete hanging atau gantung tidak sempurna, ini bisa saja terjadi. Karena memang sudah ada juga beberapa kasus di luar negeri maupun Indonesia. Gantung diri sedang duduk di kursi saja bisa," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan, ada 2 kasus yang dikategorikan dalam gantung diri yaitu complete hanging atau gantung sempurna dan incomplete hanging atau gantung tidak sempurna.

"Complete hanging atau gantung sempurna itu ada yang tergantung sempurna bobot tubuh semuanya berada di udara, tidak ada yang ke tanah. Kalau ini kan tidak sempurna, ada bagian yang menyentuh ke tanah, dalam keilmuan ini bisa. Yang membedakan hanya cukup dengan menggunakan berat kepala saja untuk menekan arteri atau pembuluh darah daerah leher sehinga menekan jalan nafas," tukasnya.

Lanjutnya, Incomplete Hanging atau gantung tidak sempurna ini secara keilmuan meninggalnya secara relatif lebih lama dibandingkan dengan gantung sempurna.

Supriyanto juga menambahkan, korban tidak menemukan tanda-tanda kehamilan dari tubuh korban.

"Pada saat kita melakukan pemeriksaan terhadap autopsi kepada korban, bahwa kami tidak menemukan tanda-tanda kehamilan. Kami sudah periksa urinenya dan kami juga melakukan pemeriksaan bagian dalam rahimnya, jangankan janinnya bentuk gumpalan saja tidak ada," tutupnya.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar