Harga TBS Sawit Pekanbaru Alami Kenaikan

PEKANBARU, POTRETRIAU.com - Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja mengatakan, harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit periode 12 - 18 Oktober 2022, mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur. Dengan jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp79,51/Kg atau mencapai 3,34 persen dari harga pekan lalu.

"Harga TBS kelapa sawit periode 12 sampai 18 Oktober 2022 di tahun 2022 mengalami kenaikkan," kata Defris, Selasa (11/10/2022).

Ia menjelaskan, kenaikkan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Pada faktor internal, naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikkan dan penurunan harga jual CPO dan kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data.

Untuk harga jual CPO, PTPN V menjual CPO dengan harga Rp10.931,60/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp416,40/Kg dari harga minggu lalu, Sinar Mas Group menjual CPO dengan harga Rp. 10.650,00/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 194,62/Kg dari harga minggu lalu.

Sementara, Astra Agro Lestari Group menjual CPO dengan harga Rp10.430,00/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 167,00/Kg dari harga minggu lalu.

Asian Agri Group menjual CPO dengan harga Rp 9.719,40/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 319,70/Kg dari harga minggu lalu. Dan PT. Musim Mas tidak melakukan penjualan pada minggu ini.

"Sedangkan untuk harga jual Kernel, PTPN V, Sinar Mas Group dan PT. Musim Mas tidak melakukan penjualan pada minggu ini. Astra Agro Lestari Group menjual Kernel dengan harga Rp 5.675,68/Kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp 4,50/Kg dari harga minggu lalu. Asian Agri Group menjual Kernel dengan harga Rp 5.313,00/Kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp 455,00/Kg dari harga minggu lalu," papar Defris.

Sementara dari faktor eksternal, disebabkan oleh harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) menguat sepanjang pekan ini. Pada akhir perdagangan pekan lalu, 7 Oktober 2022 harga CPO tercatat MYR3.837 per ton, melonjak 3,7 persen dibandingkan posisi sebelumnya.

Sepanjang minggu harganya naik 12,32 persen secara point-to-point (ptp), terbaik sejak Mei 2021. Penyebabnya, sambung Defris, adalah OPEC dan OPEC+ memutuskan mengurangi produksi sebesar 2 juta barel per hari (bph) pada pertemuan yang diselenggarakan di Wina pada Rabu (5/10/2022).

"Angka tersebut menjadi pemotongan yang terbesar sejak pandemi Covid-19 pada 2020 yang memangkas 10 juta bph. Harga minyak mentah juga didukung oleh pasokan, stok minyak mentah, bensin dan persediaan sulingan AS yang turun pekan lalu, menurut data Administrasi Informasi Energi (EIA)," ulasnya.

Sementara, persediaan minyak mentah mencatat penarikan secara mengejutkan sebesar 1,4 juta barel menjadi 429,2 juta barel.

Mahalnya harga minyak mentah membuat CPO menjadi lebih menarik untuk dijadikan bahan baku biodiesel, sehingga permintaan akan CPO pun ikut meningkat. Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar.

"CPO dijadikan minyak alternatif bagi bahan bakar yang berbahan minyak mentah. Inilah sebabnya gerak harga minyak mentah dunia berpengaruh terhadap harga CPO," tukasnya.

Berikut penetapan harga TBS kelapa sawit Provinsi Riau No. 40 periode 12 - 18 Oktober 2O22 :

Umur 3th (Rp 1.809,01);

Umur 4th (Rp 1.961,58);

Umur 5th (Rp 2.146,07);

Umur 6th (Rp 2.197,95);

Umur 7th (Rp 2.283,81);

Umur 8th (Rp 2.347,18);

Umur 9th (Rp 2.403,02);

Umur 10th-20th (Rp 2.459,86);

Umur 21th (Rp 2.354,17);

Umur 22th (Rp 2.342,21);

Umur 23th (Rp 2.332,24);

Umur 24th (Rp 2.232,53);

Umur 25th (Rp 2.177,68);


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar