Dewan Pekanbaru Sebut Permainan Lato-Lato Bagus untuk Anak Kurangi Gadget, Tapi...
PEKANBARU, POTRETRIAU.com - Permainan lato - lato yang lagi viral belakangan ini juga merambah hingga ke Pekanbaru.
Saat ini, permainan ini menjadi permainan favorit bagi anak - anak Pekanbaru, khususnya di tingkat SD dan SMP.
Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru, Hamdani mengatakan, bahwa ada plus minusnya permainan tersebut dimainkan anak - anak. Terutama nilai plusnya adalah untuk menghindari dan mengurangi anak - anak bermain gadget.
- BPKAD Akan Surati Mantan Pejabat yang Tak Berhak Gunakan Mobil Dinas
- HMI MPO Cabang Pekanbaru Adakan Latihan Kader 2
- Menghindari Fitnah, Kepala Bidang P4KSDKI Diskominfops Kabupaten Inhil Tunggu Audit BPK
- Kurir Shabu-Shabu seberat 1,02 Kg ditangkap Polsek Senapelan
- Sebar Info Hoaks Gempa Bumi 8,6 SR Hasil Editannya, Wanita Ini Ditangkap Polda Riau
Hamdani mengatakan, tak dipungkiri bahwa kecanduan gadget bagi anak - anak sudah mengkhawarirkan saat ini. Dengan permainan lato - lato tersebut, setidaknya membuat anak - anak kembali ke permainan tradisional, bukan hanya di layar gadget saja.
"Lato - lato itu bagus untuk mengurangi anak anak bermain HP ya, dan mengenalkan anak-anak untuk bermain permainan tradisional," kata Hamdani, Rabu (18/1/2023).
Namun demikian, politisi PKS itu juga mengingatkan kepada anak-anak untuk berhati-hati dalam memainkannya.
"Kemudian kita juga mendukung larangan bermain lato - lato di sekolah seperti arahan dari Disdik. Lato - lato itu bagus, tapi jangan dimainkan di sekolah. Karena di sekolah harus tetap fokus pada pelajaran," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru melarang anak-anak untuk bermain lato-lato di sekolah. Namun larangan ini masih berbentuk lisan, tidak sampai mengeluarkan Surat Edaran (SE).
"Dimana ada pertemuan, saya sudah menyampaikan kepada kepala sekolah untuk melarang siswa-siswa bermain lato-lato di sekolah. Kalau SE memang tak ada, namun larangan sudah kita sampaikan," ujar Kepala Disdik Pekanbaru Abdul Jamal.
Ia mengatakan sekolah bukanlah tempat bermain namun tempat belajar. Apalagi bermain lato-lato ini bisa mengganggu proses belajar mengajar karena suaranya yang juga bising.
"Sudah kita sampaikan juga bahwa memang permainan ini juga kan berbahaya. Guru-guru pasti juga sudah menyampaikan hal ini kepada siswa-siswanya. Kita tak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," imbuhnya.
Lanjut Jamal, tak hanya kepada pihak sekolah saja, namun dirinya mengingatkan kepada orang tua untuk juga mengawasi permainan ini. Karena anak-anak banyak bermain di rumah juga.
"Kita juga butuh perhatian dari orang tua, kalau memang ini membahayakan orang tua tolong ingatkan anaknya. Tapi yang jelas kalau kita jaminannya di sekolah kalau jam belajar tak boleh bermain. Jangankan main lato-lato, bermain lainnya juga tak boleh kalau waktunya belajar," ucapnya.
Namun meski demikian diakui Jamal, permainan ini membuat anak-anak kembali berinteraksi lagi dengan temannya. Padahal, anak-anak sebelumnya sangat terfokus pada gadget.
"Karena selama ini kita tengok anak-anak kita ini sibuk dengan gadget aja, android, game. Jadi ada juga segi positifnya, saya lihat di mana-mana, pekarangan rumah, itu sudah mulai keluar anak itu bermain. Jadi berinteraksi lah dengan teman-temannya," pungkasnya.
Tulis Komentar