Ungkap Kasus Terbesar Awal 2023, Ini Rentetan Penangkapan Peredaran Sabu Modus Mobil Angkut Kelapa

PEKANBARU, POTRETRIAU.com - Empat orang pelaku diringkus oleh Ditresnarkoba Polda Riau pada Minggu (29/1/2023), keempat pelaku itu lalu ditetapkan menjadi tersangka dengan perkara peredaran narkotika, Kamis (2/2/2023).

Satu orang pelaku meninggal dunia lantaran dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas saat dilakukannya penangkapan yang terjadi di Jalan Rambutan III pada malam itu.

Para pelaku ini ternyata merupakan kurir narkotika jaringan internasional, saat penangkapan petugas menyita narkotika jenis sabu seberat 276 Kg.

Modus pengiraman ratusan kilogram sabu ini terbilang unik namun itu tak menyulitkan kepolisian. Dimana, para kurir ini menimbun bungkusan sabu dengan buah kelapa, jadi seolah mobil angkutan kelapa.

"Pelaku GUS pertamanya ditangkap di SPBU Arifin Ahmad yang ketika itu mendekati kendaraan mobil L300 BM 8814 TK (sarana penyelundupan)," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto.

Saat diperiksa usai ditangkap, pelaku GUS mengaku bahwa dibawah tumpukan kelapa itu terdapat 14 karung besar yang masing-masing berisikan 20 bungkus narkotika jenis sabu.

"Jadi ini dikamuflasekan dengan tumpukan kelapa, dibawahnya ada 14 karung besar yang berisi 20 bungkus sabu," sambungnya.

Pelaku GUS mengaku akan mengantarkan mobil itu ke kurir selanjutnya, mereka menyepakati akan melalukan serah terima sabu di Jalan Rambutan III.

Tim pun melakukan control delivery akan barang bukti tersebut, beberapa saat di TKP yang dijanjikan, datanglah sebuah mobil innova warna silver.

Didalam mobil itu ada empat pelaku yakni inisial RF, SUP, PUT dan AID. Kedua belah bermaksud hendak melakukan transaksi serah terima barang bukti.

Pada saat dilakukan penangkapan, terjadi aksi sengit diantara petugas dengan para kurir tersebut. Hingga terpaksa melumpuhkan satu pelaku inisial RF.

Setelah keempat pelaku diinterogasi, ternyata barang tersebut datang dari Bengkalis yang akan transit di Kota Pekanbaru sebelum diedarkan lagi.

Semua pergerakan kurir itu dikendalikan oleh bandar yang berada di Malaysia yakni inisial M.

Perintahnya dari Marno dari Malaysia yang kita tetapkan DPO. Rencananya, barang setiba di pekanbaru akan disimpan dulu disebuah gudang sambil menunggu perintah lanjutan," tutupnya.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar