DPRD Sarankan Pemko Pekanbaru Alihfungsi Gedung Tak Terpakai Dibanding Bangun MPP Pakai BTT
PEKANBARU, POTRETRIAU.com - Anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru Sigit Yuwono ST mempertanyakan wacana Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang akan membangun kembali Mal Pelayanan Publik (MPP) yang hangus terbakar menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT). Ia menilai, membangun kembali eks kantor wali kota tersebut membutuhkan anggaran yang cukup besar.
"Gedung MPP ini memang sangat dibutuhkan keberadaannya di tengah kota, tapi untuk membangun secepat kilat mungkin tidak semudah itu juga. Tentu harus ada aturan yang diikutin, karena tidak ada dianggarkan untuk pembangunan gedung itu," kata Sigit, Minggu (12/3/2023).
Sigit menyebut, membangun kembali gedung MPP dengan memakai dana BTT dinilai kurang tepat. Sebab, dana BTT tersebut sebenarnya digunakan untuk bencana.
- JPO di Jalan Sudirman Akhirnya Diperbaiki, Setelah Ada Korban Jiwa
- Hendak Mandi, Seorang Anak di Bengkalis Terkejut Melihat Tubuh Ayahnya Tergantung
- 250 Hektar Lebih Lahan Terbakar di INHIL
- Warga temukan 2 Jenazah Pria Tanpa Busana Mengambang di Sungai Cimanuk
- Aksi Cepat Jokowi Kunjungi Lokasi Gempa Palu Mendapat Pujian Dari SBY
"Kalau kita lihat untuk bangunan segitu, bukan sedikit uangnya. Apakah mencukupi kalau pakai BTT untuk membangun gedung MPP," ujarnya.
Dibanding membangun MPP memakai BTT, Sigit menyarankan agar aktivitas pelayanan masyarakat untuk sementara waktu dipindahkan ke gedung lain yang telah ditinggalkan. Seperti bekas kantor Dinas PUPR dan eks kantor Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru.
Terlebih lagi, saat ini cukup banyak OPD di lingkungan Pemko Pekanbaru yang sudah berpindah ke Komplek Perkantoran Tenayan Raya.
"Saran kami, gedung di Kota Pekanbaru ini masih banyak. Mungkin bisa pindah ke gedung yang lain dulu biar kegiatannya di MPP ini dapat berjalan. Jangan menunggu dan berharap ini dibangun dulu, kalau ada gedung yang nganggur ya kenapa tidak pakai yang ada saja dahulu. Nanti kan bisa diperbaiki," terangnya.
Politisi Demokrat ini juga menyebut, Pemko Pekanbaru seharusnya lebih mengutamakan skala prioritas dibandingkan rencana membangun kembali gedung MPP yang hangus terbakar.
"Kalau semuanya mau (dikerjakan) secepat kilat, anggaran kita itu terbatas dan akhirnya nanti terserap kesana (MPP) semua. Sementara, di Pekanbaru sampai hari ini masalah Banjir belum terselesaikan, jalan berlubang juga belum teratasi. Harus ada prioritaslah," kata Sigit.
Sebelumnya Pemko Pekanbaru berencana kembali bangun gedung Mal Pelayanan Publik yang terbakar, Minggu (5/3/2022) lalu. Rencananya pembangunan bakal dilakukan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, untuk tahap awal pemerintah kota masih melakukan kajian untuk pola pembangunan dan desain bangunan yang akan dibangun kembali.
"Kita desain dulu lah landscape nya. Kita lakukan kajian yang baik, baru kita akan bangun kembali," kata Indra Pomi Nasution, Senin (6/3/2023).
Menurutnya, pemerintah kota segera melakukan rapat dengan OPD dan pihak terkait untuk rencana pembangunan. Mereka juga melakukan kajian untuk lokasi dan memulai pembangunan.
Mereka terlebih dahulu juga melakukan pendataan jumlah aset yang rusak dan terbakar. Namun, untuk saat ini pemerintah kota terlebih dahulu fokus untuk memulihkan layanan yang lumpuh akibat peristiwa kebakaran ini.
"Jadi, terapi cepatnya bagaimana pelayanan ini bisa buka lagi. Tentu yang kita perbaiki adalah memeriksa sistem yang ada, khusus untuk layanan perizinan ini konter-konternya kan hangus," jelasnya.
Ia menambahkan, untuk pembangunan gedung MPP yang terbakar dia juga akan menghitung anggaran. Ia juga mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. Anggaran BTT ini, kata Indra Pomi lebih dulu digunakan untuk memulihkan layanan yang lumpuh.
"Kan BTT itu ada sekian, kita gunakan sebagian untuk pembangunan kios Pasar Cik Puan, sebagian lagi untuk MPP ini," ungkapnya.
Tulis Komentar