Mahasiswa Golput, Mau Dibawa Ke Mana Negri Ini ?
INHIL, POTRETRIAU.com - Pemilu adalah kesempatan bagi masyarakat untuk menyumbangkan kontribusinya bagi negara. Tiap suara yang diberikan akan mempengaruhi perkembangan Indonesia di masa mendatang.
Oleh karenanya, Mahasiswa sebagai agen perubahan harus mampu merangkul masyarakat dan membuka pikirannya agar mereka tidak golput pada pemilu yang akan datang
Meski pun demikian, mahasiswa juga meminta para elit politik tidak membuat masyarakat kebingungan dan gaduh, khususnya dikalangan pemilih pemula. Para elit politik semestinya harus menjadi tauladan yang baik dalam proses demokratisasi yang sedang kita bangun.
- 63 Pelajar di Pekanbaru Terjaring Razia Warnet
- Begini Cara Pemerintah Jepang Meminimalisir Dampak Gempa dan Tsunami
- Pelajar korban gempa Palu di Makassar mulai bersekolah
- Kepala Sekolah yang Menerima Tenaga Honorer Akan di Berikan Sanksi
- Telat Dapat Jodoh Mungkin Karna 5 Dosa ini Sering Kamu Lakukan
Jangan justru sebaliknya, para elit politik menjadi biang kerok dan biang ribut dalam politik dan demokrasi. Tugas dan tanggungjawab Politisi harus memberikan pendidikan politik kepada masyarakat tegas.
Sebagai mahasiswa yang paham dan melek akan pentingnya Pemilu, maka sangat diharamkan mahasiswa untuk golput atau golongan putih. Golput dapat diartikan mereka yang tidak menggunakan hak suaranya untuk memilih calon legislatif maupun calon presiden. Jika mahasiswa golput, mau dibawa kemana negeri ini ?
Secara hukum, golput tidak termasuk tindakan pidana. Tetapi golput bisa dikatakan sebuah pilihan tersendiri. Karena Indonesia adalah negara demokrasi dimana sebuah pilihan ditentukan oleh rakyat. Akan tetapi, jika semua rakyat Indonesia golput maka dipastikan negara ini akan mengalami kekosongan pemerintahan atau vacum of power. Jelas saja seperti itu karena tidak ada yang memilih calon pemimpin negara ini.
DPR, MPR, atau lembaga-lembaga kenegaraan lainnya tidak dapat berbuat banyak untuk memimpin negara ini karena kembali lagi bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Sehingga mereka tidak bisa semena-mena memilih seorang pemimpin tanpa rakyat yang memilih.
Maka dari itu, mahasiswa harus menunjukkan dirinya bahwa mereka anti golput. Bukan soal demokrasi atau apa, tetapi mahasiswa harus mampu membangun negeri ini dimulai dengan menggunakan hak pilihnya saat Pemilu.
Meskipun para calon pemimpin dinilai kurang, setidaknya ada satu hal yang dapat dipegang oleh mahasiswa untuk mengupayakan Indonesia menjadi maju lagi. Jika masih banyak kekurangan, maka peran mahasiswa sebagai agen perubahan memberikan aspirasinya kepada pemerintah ataupun langsung terjun ke lapangan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada.
Sejatinya, Indonesia sedang tidak baik-baik saja jika mahasiswa tidak melakukan perubahan. Perubahan tidak perlu yang berat-berat dulu, tetapi dimulai dengan hal yang paling sederhana dan mudah dilakukan, yakni mengikuti dan menggunakan hak suaranya secara bijak pada Pemilu yang dilaksanakan pada tahun ini. Semoga saja Indonesia akan semakin maju pada saat ini hingga masa yang akan datang.
Tulis Komentar