Pengantin Sahur Desa Pulau Kecil.

INHIL, POTRETRIAU.com - Tanjung 13, Desa pulau kecil,Di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau terdapat tradisi unik dalam memeriakan akhir Ramadhan  Selain puasa dan ibadah lainnya, masyarakat di daerah tersebut juga memiliki tradisi pengantin sahur yang cukup terkenal. 

Dalam tradisi ini, sepasang pengantin laki-laki yang diarak dengan pakaian pengantin layaknya sepasang pengantin betulan. Namun pada tanggal 21 April 2023 bertepatan pada 30 Ramadhan 1444 H  ini pengantin laki lakinya berma FAHRUL RIZAL dan yang di dandani sebagai pengantin perempuan adalah REHAN lalu kemudian nama perempuan di ubah menjadi REHANA untuk menghegemoni parah pengujung yang melihat nya untuk penulisan nama tersebut. 

Asal-usul tradisi pengantin sahur di Indragiri Hilir tidak dapat dipastikan dengan pasti, namun diyakini sudah ada sejak lama. Beberapa orang menyebutkan bahwa tradisi ini sudah ada sejak tahun 1960-an atau 1970-an. Tradisi pengantin sahur di Indragiri Hilir ini pertama kali muncul di dua desa, yakni Desa Pulau Palas dan Desa Sungai Luar. 

Namun, saat ini tradisi ini telah menyebar ke beberapa daerah di sekitar Indragiri Hilir dan bahkan ke daerah lain. Meskipun tradisi ini disebut sebagai pengantin sahur, namun arak-arakan pengantin ini sebenarnya lebih ditujukan untuk meriahkan akhir bulan Ramadhan daripada hanya sekedar sahur. 

Acara ini biasanya digelar setiap malam akhir ramdhan selama bulan Ramadhan. "Pengantin" diarak bersama gerobak kecil yang telah diberi roda dihias menjadi tempat pelaminan dengan hiasan pernak pernik lampu warna, dan daya listrik untuk lampu disalurkan lewat genset yang posisi di belakang gerobak pengantin.

 Pengantin sahur yang diarak dalam tradisi ini bukanlah sepasang pria dan wanita, namun keduanya laki-laki. 

Namun, salah satu di antara mereka didandani layaknya pengantin wanita. Namun pada tahun ini pengantin laki lakinya berma fahrul Rizal dan yang di dandani sebagai pengantin perempuan adalah Setiap pasangan pengantin diarak di atas gerobak kecil dan dirias cantik oleh bidan pengantin dengan mengenakan baju pengantin. Selama arak-arakan, pengantin ini dikelilingi oleh ribuan masyarakat yang berada di sepanjang jalan yang dilalui.

Selain di Desa pulau kecil ,Desa Sungai Luar, dan desa pulau palas .tradisi pengantin sahur juga dilakukan di beberapa desa lain Nilai budaya dalam tradisi ini sangat kuat. Tradisi pengantin sahur ini bukan hanya merupakan media hiburan, tetapi  dianggap sebagai wujud solidaritas atas sesama masyarakat, sikap gotong royong, dan juga wahana pemersatu masyarakat. Selain itu, tradisi ini menjadikan bulan Ramadan lebih semarak dan penuh kegembiraan. pengantin yang dirias benar seperti pengantin yang semestinya. 

Di tanjung 13 , desa pulau kecil ,kabupaten indaragiri provinsi Riau,pengantin yang dirias adalah laki laki semau, orang diantaranya dirias tradisi pengantin sahur di Indragiri Hilir sempat terganggu karena pandemi COVID-19 yang mengharuskan pembatasan sosial. 

Namun, pada tahun 2021-2022, 2023 tradisi ini kembali dilakukan dengan sebagai mana mestinya keinginan masyarakat setempat.(rls)


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar