Sadis, Suami Injak Perut Istri Sampai Keguguran Gara-gara Hidup Miskin

POTRETRIAU.com - Tan menghapus air matanya dengan punggung tangan. Kepada Sinchew, wanita berusia 76 tahun itu, mengisahkan dukanya, menjadi istri dari pria tukang selingkuh dan suka pemukul.

Selama 43 tahun kehidupan rumah tangganya, Tan mengalami lima kali keguguran. Empat di antaranya, disebabkan suaminya yang kejam. 

Tan mengaku diperkenalkan dengan suaminya oleh kerabatnya, bertahun-tahun lalu. Dan segalanya dimulai dengan cukup baik. 

Pada tahun 1975, mereka mengikat simpul. Tan hamil tak lama setelah pernikahan. Sedihnya, saat itulah suaminya yang bermarga Hong, mengungkapkan watak aslinya, sebagai pria yang tidak setia. 

“Sebelum saya berusia 40 tahun, saya hamil total lima kali. Tetapi tidak ada yang berhasil. Saya ditendang dan dipukul olehnya selama bertahun-tahun. 

“Empat dari lima keguguran, terjadi setelah saya dihancurkan olehnya. Keguguran lain terjadi setelah saya bertengkar dengan saudara ipar perempuan saya,” katanya.  

Dia lebih lanjut mengungkapkan, selama kehamilan pertamanya, Hong sudah berselingkuh dan bahkan ingin membawa pulang wanita itu. 

Sang istri tidak akan membiarkannya melakukannya. Dia pun dipukuli habis-habisan, sehingga harus membayarnya dengan kehilangan bayi pertama. 

Apa yang lebih menyedihkan adalah, selama kehamilan terakhirnya, sang suami tiba-tiba berkata, "Kita tidak punya uang, mengapa Anda masih ingin melahirkan bayi?" 

Seperti dilansir Rakyatku.com, setelah mengatakan itu, ia secara mengejutkan menginjak perut Tan, yang menyebabkannya keguguran. Darah mengalir deras. Pada akhirnya, janin harus digugurkan untuk menyelamatkan nyawa ibu. 

Bayi itu sudah berusia delapan bulan pada waktu itu. Dapat dipahami bahwa suami dan istri sama-sama petugas kebersihan, yang mendapatkan upah minimum. 

Sang istri mengungkapkan, suaminya akan menghabiskan semua gajinya untuk wanita lain, dan dia harus membayar sewa bulanan rumah serta tagihan listrik. 

Hanya dua bulan lalu, Tan menderita patah tulang di lengan kanannya, setelah dihancurkan oleh Hong. 

Meskipun sering disiksa, dia masih percaya bahwa suaminya akan sadar suatu hari. Meskipun dia tidak yakin kapan hari itu akan datang.  

Dilaporkan bahwa Hong yang berusia 71 tahun itu, didakwa pada 24 Oktober 2018, karena melakukan penyerangan dan melanggar perintah penahanan yang diajukan oleh istri.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar