Soal Pekerja Tewas, PT BSP Akui Lapor Disnaker Riau hanya Lewat WhatsApp

EIAK, POTRETRIAU.com - Ledakan pipa sumur minyak terjadi di kawasan PT Bumi Siak Pusako (BSP) di Dayun Kabupaten Siak, Riau. Satu pekerja dilaporkan tewas, dan 3 lainnya luka-luka.

Sekretaris Perusahaan PT BSP Riki Hariansyah akhirnya mengakui pihaknya belum melapor secara resmi ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau. Tetapi mereka melapor melalui WhatsApp.

"Secara tertulis belum kita laporkan (ke Disnaker), tapi kita infokan dengan WA (WhatsApp) kepada pengawas naker (tenaga kerja). Sudah kami berikan intial report," kata Riki saat dihubungi Rabu (1/2) kemarin.

Menurut Riki tim pengawas naker dari Disnaker Riau sudah turun ke PT BSP untuk melakukan pengecekan dan didampingi pihak perusahaan.

"Terhadap informasi yang kita berikan tersebut, tim pengawas naker sudah turun pada 31 Januari dan didampingi oleh tim HSE BSP," ucap Riki.

Anak mantan Bupati Siak Arwin AS itu juga mengatakan peristiwa tewasnya pekerja merupakan kecelakaan kerja. Pihaknya memang tidak melapor ke polisi, melainkan ke SKK Migas, Disnaker dam pengawas KKKS.

"Kejadian itu laka kerja, dan saat kejadian korban dilarikan ke RSUD Siak untuk mendapatkan perawatan. 3 org luka ringan dan hanya rawat jalan, 1 korban rawat intensif di RSUD Siak," kata Riki.

Riki melanjutkan, saat peristiwa ledakan sumur BSP meledak, korban langsung dirujuk ke RS Awal Bros Pekanbaru untuk perawatan lanjutan. Namun sayang, myawa korban tak dapat ditolong.

"Korban sempat dirujuk ke RS Awal Bros, meninggal hari Minggu malam. Jadi bukan saat kejadian, PT BSP lapor peristiwa kepada SKK Migas, Disnaker dan pengawas KKKS," ucap mantan Anggota DPRD Riau.

Menurut Riki, peristiwa saat kejadian itu hanya masalah kecelakaan kerja, maka pihaknya hanya melapor ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan pengawas KKKS.

"Kejadian itu hanya laka kerja, kita lapornya ke pengawas naker (tenaga kerja) dan pengawas KKKS saja. Saat itu atas laporan kita, tim investigasi dari kementrian sudah turun sejak kemarin," kata Riki.

Namun, pernyataan PT BSP berbanding terbalik dengan Disnakertrans Provinsi Riau. Kejadian itu disebut tidak pernah dilaporkan oleh pihak PT BSP ke Disnaker.

Kepala Disnakertrans Riau Imron Rosyadi menyesalkan PT BSP yang tidak melapor kejadian maut itu. Padahal ledakan itu memakan korban jiwa 1 orang bernama Anton (36), dan luka bakar 3 orang. Mereka merupakan pekerja sumur minyak PT BSP.

"Jadi kami tidak ada dilaporkan terkait ledakan sumur minyak yang memakan korban jiwa itu. Pihak manajemen BSP belum ada melapor. Justru kami tahu dari salah satu rekan pekerja yang jadi korban,” ujar Imron Selasa (31/1).

Imron menilai PT BSP terkesan menutup-nutupi insiden ledakan di sumur minyak itu. Tak hanya Disnaker, kepolisian juga mengaku tidak mendapat laporan dari PT BSP.

"Laporan secara resmi belum ada, ya karena PT BSP belum melapor. Mereka terkesan menyembunyikan kejadian," kata Imron.

Baik Disnaker maupun polisi, sama-sama tisak menerima laporan terkait kecelakaan kerja di PT BSP Bumi Siak Pusako (BSP). Meski demikian, Imron tetap mendapat informasi dari salah seorang pegawai BSP, meski tidak secara resmi.

"Saya dapat laporan dari orang internal BSP minggu lalu. Iya (bukan laporan resmi dari manajamen PT BSP), soalnya saya belum lihat laporannya," ucapnya.

Usai mendapat laporan dari orang internal, Imron langsung meminta tim untuk turun ke lokasi. Termasuk memeriksa pekerja yang menjadi korban ledakan pipa sumur minyak tua.

"Sudah, tim sudah ke lapangan. Pekerja yang luka bakar itu sudah meninggal dunia Sabtu kemarin," terang Imron.

Dari hasil pemeriksaan Disnakertrans, tercatat total ada empat korban dalam kecelakaan kerja di PT BSP itu. Satu korban meninggal bernama Anton dan tiga korban lain adalah Dedi Darsono, M Lamin dan Jerry.

Kapolres Siak AKBP Ronal Sumaja mengatakan, pipa sumur minyak itu meledak tepatnya di Bekasap 02 Dayun Kabupaten Siak, Riau. Peristiwa itu terjadi saat pekerja dari PT BSP akan mengambil gate valve dari pipa minyak yang sumurnya sudah mati. 

Gate valve itu, rencananya akan digunakan di sumur-sumur yang masih aktif. Pekerja pun lalu memotong baut yang ada di pipa dan sudah berkarat.

"Awalnya petugas memotong baut yang sudah berkarat pakai alat pemotong berupa las pemotong. Tetapi pemotongan itu mengakibatkan ledakan," kata Ronald.

Ronald menjelaskan, ledakan itu terjadi diduga karena masih adanya sisa gas di tabung pipa minyak. Naas, seorang pekerja PT Bumi Siak Pusako bernama, Anton (36) tewas akibat ledakan itu.

Kasat Reskrim Polres Siak Iptu Tony Prawira menyebutkan, selain 1 pekerja tewas, dia mendapat informasi adanya 4 pekerja lain yang mengalami luka bakar. 

"Pihak PT BSP kurang kooperatif. Kami hanya tahu nama korban meninggal dunia Anton. Informasinya 4 pekerja lainnya mengalami luka bakar tapi pihak PT BSP tidak menginformasikan ke kita, dimana para korban dirawat," kata Tony saat dihubungi.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar