Pemko Pekanbaru Ingin Jadikan Petang Belimau Event Pariwisata Internasional
PEKANBARU, POTRETRIAU.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar berbagai acara di Petang Belimau tahun ini. Diharapkan, Petang Belimau ini menjadi event internasional.
"Kegiatan Petang Belimau ini guna mengembangkan budaya Melayu yang bersendikan ke-Islaman. Agar, budaya ini tidak tergerus arus globalisasi yang dapat menghilangkan jati diri dan nilai-nilai seni budaya," kata Kepala Disbudpar Pekanbaru Masriyah, Kamis (23/3).
Menurutnya, tradisi budaya Melayu dikenal hanya masyarakat tertentu selama ini. Diharapkan, Petang Belimau juga dapat dikenali masyarakat lainnya dan dapat menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara.
- BPKAD Akan Surati Mantan Pejabat yang Tak Berhak Gunakan Mobil Dinas
- HMI MPO Cabang Pekanbaru Adakan Latihan Kader 2
- Menghindari Fitnah, Kepala Bidang P4KSDKI Diskominfops Kabupaten Inhil Tunggu Audit BPK
- Kurir Shabu-Shabu seberat 1,02 Kg ditangkap Polsek Senapelan
- Sebar Info Hoaks Gempa Bumi 8,6 SR Hasil Editannya, Wanita Ini Ditangkap Polda Riau
"Petang Belimau ini juga bertujuan mempererat hubungan silaturahmi di antara umat muslim. Kegiatan ini juga sekaligus mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadan," terangnya.
Ia menjelaskan, dalam Petang Belimau ini rangkaian kegiatan di awali dengan berbagai permainan rakyat seperti gasing, tali merdeka, congkak enggrang, dan tam-tam buku di halaman rumah singgah Tuan Kadi sejak pagi.
Petang Belimau
Kegiatan dilanjutkan dengan ziarah ke makam pendiri Pekanbaru di samping Masjid Raya pada siang hati. Usai salat Ashar, kegiatan dilanjutkan dengan arak-arakan dari Masjid Raya Pekanbaru menuju ke lokasi Petang Belimau di tepian sungai Siak, Kecamatan Senapelan.
Acara puncaknya adalah pemukulan beduk dan memandikan anak yatim piatu sebagai simbol dimulainya kegiatan petang Belimau. Pj wali kota juga memberikan bantuan kepada anak yatim piatu yang dimandikan tadi berupa seperangkat alat salat dan santunan.
"Semoga tradisi budaya Melayu ini dapat menjadi event pariwisata nasional hingga internasional," pungkasnya.
Tulis Komentar