Awalnya korban dihubungi oleh oknum dokter untuk merawat salah seorang keluarga di kediamannya.

Bidan cantik Diberi 56 Suntikan Misterius dan dianiaya Dokter

Iluatrasi

POTRETRIAU.com - Seorang dokter yang tak disebut namanya di Klinik Ar Rasha, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, puluhan kali menyuntik bidannya hingga pingsan.

Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang Ajun Komisaris Dwihatmoko mengatakan, kasus penyuntikan misterius di klinik Jalan Hang Lekir itu dalam penyelidikan. Sementara ini sudah 5 saksi diperiksa atas laporan yang dibuat bidan tersebut.

“Ada sebanyak 56 bekas suntikan yang kami temukan di tubuh bidan. Terutama di bagian kaki dan tangan. Penyuntikan itu tanpa persetujuan dan sepengetahuan korban yang diduga saat itu pingsan,” kata Dwihatmoko.

Dwihatmoko membenarkan informasi korban disuntik Vitamin C yang sudah dicampur unsur lain. Diduga setelah disuntik, korban pingsan. 

"Kami masih memeriksa saksi-saksi dulu, kalau untuk oknum dokter belum kami diperiksa," ujarnya.

Untuk diketahui, antara korban dengan oknum dokter tersebut memang saling kenal. Keduanya sama-sama bekerja di Klinik Ar Rasha.

Sementara berdasarkan informasi yang diperoleh Batamnews.co.id, awalnya korban dihubungi oleh oknum dokter untuk merawat salah seorang keluarga di kediamannya.

Namun, pada saat korban tiba di rumahnya, peristiwa itu terjadi. Polisi masih mendalami bagaimana kronologi hingga bidan itu tak sadarkan diri.

Polisi mensinyalir korban disuntik vitamin yang diduga campur obat-obatan hingga pingsan selama dua jam.

Entah suntikan apa saja yang dilakukan sang dokter selama bidan cantik itu pingsan, begitu juga perlakuan yang dibuatnya.

Setelah sadar, korban merasa tubuhnya lemas dan kakinya keram, ia lantas diantar pulang ke rumahnya. Namun, pada esoknya, kaki bidan itu bengkak dan setelah diperiksa ditemukan bagian tubuh terdapat bekas suntikan.

Tak terima atas perbuatan itu, perempuan berinisial W itu melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjungpinang pada Sabtu (13/10/2018) lalu.

 

Sidang IDI

Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tanjungpinang mengakui, telah melakukan pemanggilan oknum dokter berinisial YS yang diduga menganiaya terhadap bidan berinisial W.

"Telah dipanggil, namun yang bersangkutan tak bisa hadir, lagi menangani pasien," kata Ketua IDI Tanjungpinang.

Ia mengatakan, pihaknya segera memanggil ulang terhadap YS untuk dimintakan keterangan. Namun ia enggan menyebutkan tindakan yang diambil, apabila YS  terbukti melakukan perbuatan melanggar hukum.

"Kami meminta penjelasan terlebih dahulu kepada yang bersangkutan," jelasnya.


[Ikuti PotretRiau.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar